Minggu, 14 November 2010

Makna dan Filosofi Logo

1.     DAUN WARNA HIJAU :

Melambangkan PIK KRR 36 dibentuk dari remaja ,oleh remaja dan untuk  remaja/remaja sebagai masa Produktivitas yang luarbiasa. Hingga wadah ini mampu membangun potensi yang Dimiliki siswa SMAN .

2.     JABAT TANGAN BERBENTUK HATI:
Melambangkan asas kekeluargaan dalam berbagi infomasi  kesehatan bagi siswa SMAN 36 Jakarta

3.     LINGKARAN MERAH PUTIH       :
Melambangkan Siswa siswi SMAN 36 Adalah Tunas Bangsa Indonesia yang Harus dijaga Dalam lingkaran Kesatuan walau beragam budaya,suku,dan agama.
4.     BINTANG:
Melambangkan Cita Cita Harus Digapai oleh Siswa SMAN 36 yaitu sehat Dan sejahtera.
5.     CERIA
Merupakan dari singkatan(Cerdas,Education,Respons,Information,Action)

Senin, 25 Oktober 2010

Sejarah Pik Remaja SMAN 36 Jakarta

PIK Remaja SMAN 36 Jakarta dirintis oleh para siswa dari OSIS yang ikut pelatihan jambore Remaja yang diadakan oleh BPMP-KB DKI Jakarta(dulu BKKBD), setelah kembali dari pelatihan para siswa ini kemudian membentuk suatu wadah diskusi terkait problematika remaja yang saat itu SMAN 36 Tersohor namanya karena penyalahagunaan narkoba yang cukup tinggi.
Dengan SK Walikota pada tahun 2006 tentang PIK Remaja,akhirnya pada tanggal 12 mei 2007 diresmikan Pik Remaja Ceria SMA Negeri 36 jakarta.Dimulai Dari tahap Tumbuh Hingga 2008 kegiatan pik banyak kearah yang interen saja.Diskusi Informasi Dan Sosialisasi menjadi kegiatan utama kami.
Tahun 2009 Awal Kami mulai mengadakan kegiatan Yang bersifat Pemberian informasi.Mulai dari Ceramah dan seminar.
Pertengahan 2009 kami mulai merintis PIK Remaja Kearah Tahap Tegak.Kami semakin gencar memberikan informasi memberikan konseling.Namun pada saat itu proses konseling kami belum terpadu karena masalah Ruang konseling dan sekertariat.Dengan tidak adanya Ruangan yang mandiri dan kami masih bersatu dengan ruangan BP/BK membuat para remaja di sekolah sulit mengakses infomasi dan tempat konseling yang nyaman.
Tahun 2010 awal kami mulai meminta lokasi sekertariat,tidak semudah membalikan telapak tangan. Kami menemukan beberapa kendala.Kami meminta bergabung ruangan dengan beberapa esktrakulikuler dan wadah organisasi .namun semuanya menolak dengan berbagai alasan.Kemudian setelah berkordinasi dengan beberapa pihak sekolah akhirnya kami mendapatkan satu ruangan sekertariat yang kecil namun bisa menjadi basecamp kami.
Kemudian di tahun 2010 sepuluh kami mulai mengadakan kegiatan yang kreatif yang dapat mengundang dan menarik minat remaja.Mulai dari teater,music,majalah diniding ,dan acara nonton bareng.Dengan semangat juang para pengurus pik kami juga mulai melengkapi fasilitas sekertariat dan dalam proses kegiatan kami.Dengan cara menyicil dan patungan sedikit demi sedikit kami bisa mendapatkan beberapa fasliitas selain dari beberapa hadiah lomba yang ada.
Ditahun ini pula kami mengikuti Lomba PIK REMAJA , mulai di tingkat Kodya,Provinsi hingga Nasional.Kami mendapatkan juara I tingkat kodya dan Provinsi DKI Jakarta.Namun di tingkat Nasional kami kurang beruntung dengan hanya menempati posisi 5 besar se Nasional.
Keadaan itu tak membuat kami patah arang.Tanggal 5 July kami berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti Pertemuan dan gelar Kreatifitas remaja tingkat Nasional.Selain Pertemuan dan berbagi pengalaman kami berhasil Menorehkan posisi sebagai juara III Cerdas Cermat dan Pentas Seni.
Di penghujung Tahun 2010 Kami Menorehkan sejarah kembali,Kami PIK Remaja satu satunya di DKI Jakarta  Yang melakukan kegiatan Pelatihan pendidik sebaya dengan biaya mandiri.adapun beberapa Event yang kami ikuti.Selain Acara interen dan ekstern.
Di awal 2011 Kami adalah PIK Remaja Yang Pertama kali dengan membuat sekertariat gabungan dengan PIK SMK 50,dan kami bekerja sama membuat Pelatihan Konselor Sebaya secara mandiri.
Semoga sejarah ini terus terukir hingga usia kami yang panjang dan suka cita kami menjadi kenangan indah bagi pengurus PIK Remaja SMAN 36 antar generasi.

Sabtu, 24 April 2010

BERITAJAKARTA.COM — 22-04-2010 17:42
Remaja Ceria SMAN 36 Jakarta Timur, pada Mei mendatang dipastikan akan mewakili DKI Jakarta dalam lomba Pusat Informasi dan konseling Reproduksi Remaja (PIK KRR) tingkat nasional 2010. Kesempatan emas ini diraihnya setelah sekolah itu berhasil menjuarai lomba PIK KRR tingkat DKI pada 14 April lalu. Agar meraih prestasi gemilang, kini mereka tengah berlatih.

”Seluruh siswa dan pengajar siap untuk menghadapi lomba PIK KRR tingkat nasional. Yakni dengan menggiatkan pelatihan dan pendalaman materi PIK Remaja baik sebagai pendidik sebaya maupun konselor sebaya hingga dapat terwujudnya peningkatan kemampuan dan kemauan positif tentang kesehatan reproduksi,” kata Roseline Tobing, satu guru pembimbing SMAN 36, Kamis (22/4).

Roseline juga berharap, dengan adanya wadah PIK Remaja, siswa SMAN 36 dapat memperoleh berbagai informasi dan keterampilan seputar kesehatan reproduksi remaja. Dengan begitu anak-anak didik SMAN 36 akan terjauhi dari ketergantungan obat-obatan terlarang dan terbebas dari hubungan seks bebas yang dapat menularkan virus HIV/AIDS.

Roseline menyebutkan, PIK KRR Ceria SMAN 36 berdiri sejak tahun 2005. Saat ini anggotanya sudah mencapai 124 siswa, di bawah bimbingan seorang Guru Pembimbing. Aktivitas yang berlangsung dalam organisasi ini berupa konsultasi mengenai gaya hidup remaja metropolitan dan curhat tentang problema remaja seperti kesehatan reproduksi, bahaya Narkoba, dan HIV/AIDS.

“Melalui penilaian tim juri dalam lomba PIK KRR yang diadakan di kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan/Keluarga Berencana (BPMP KB) Provinsi DKI Jakarta, PIK KRR Ceria SMAN 36 dinyatakan sebagai Juara I tingkat DKI Jakarta. Hasil lomba yang memuaskan inilah, yang mengantarkan SMAN 36 untuk melaju dan mewakili DKI dalam lomba PIK KRR tingkat nasional,” papar Roseline.

Kepala Sub Bidang KRR BPMP KB Jakarta Timur, Daryanti menjelaskan, pada tahun 2010 ini, PIK remaja yang ada di wilayahnya sebanyak 36 kelompok. Dari jumlah tersebut, 30 kelompok pembentukannya melalui jalur sekolah dan 6 kelompok lainnya terbentuk melalui jalur yang ada di masyarakat.

Daryanti berharap, dengan terbentuknya organisasi PIK KRR ini mampu mengajak remaja untuk dapat memahami mengenai kesehatan reproduksi remaja. Terlebih, di saat masa remaja banyak mengalami perubahan fisik dan psikis sesuai proses perubahan dari periode anak-anak menuju masa remaja.

”Pemerintah menyadari penanganan masalah remaja tak cukup dari aspek pendidikan saja, tetapi keterlibatan siswa juga diperlukan. Dengan kegiatan promosi kesehatan reproduksi remaja ini diharapkan para siswa yang telah mendapatkan pelatihan pendidik sebaya atau konselor sebaya nantinya dapat menularkan pengetahuannya kepada siswa-siswa yang lain,” kata Daryanti.