Sabtu, 24 April 2010

BERITAJAKARTA.COM — 22-04-2010 17:42
Remaja Ceria SMAN 36 Jakarta Timur, pada Mei mendatang dipastikan akan mewakili DKI Jakarta dalam lomba Pusat Informasi dan konseling Reproduksi Remaja (PIK KRR) tingkat nasional 2010. Kesempatan emas ini diraihnya setelah sekolah itu berhasil menjuarai lomba PIK KRR tingkat DKI pada 14 April lalu. Agar meraih prestasi gemilang, kini mereka tengah berlatih.

”Seluruh siswa dan pengajar siap untuk menghadapi lomba PIK KRR tingkat nasional. Yakni dengan menggiatkan pelatihan dan pendalaman materi PIK Remaja baik sebagai pendidik sebaya maupun konselor sebaya hingga dapat terwujudnya peningkatan kemampuan dan kemauan positif tentang kesehatan reproduksi,” kata Roseline Tobing, satu guru pembimbing SMAN 36, Kamis (22/4).

Roseline juga berharap, dengan adanya wadah PIK Remaja, siswa SMAN 36 dapat memperoleh berbagai informasi dan keterampilan seputar kesehatan reproduksi remaja. Dengan begitu anak-anak didik SMAN 36 akan terjauhi dari ketergantungan obat-obatan terlarang dan terbebas dari hubungan seks bebas yang dapat menularkan virus HIV/AIDS.

Roseline menyebutkan, PIK KRR Ceria SMAN 36 berdiri sejak tahun 2005. Saat ini anggotanya sudah mencapai 124 siswa, di bawah bimbingan seorang Guru Pembimbing. Aktivitas yang berlangsung dalam organisasi ini berupa konsultasi mengenai gaya hidup remaja metropolitan dan curhat tentang problema remaja seperti kesehatan reproduksi, bahaya Narkoba, dan HIV/AIDS.

“Melalui penilaian tim juri dalam lomba PIK KRR yang diadakan di kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan/Keluarga Berencana (BPMP KB) Provinsi DKI Jakarta, PIK KRR Ceria SMAN 36 dinyatakan sebagai Juara I tingkat DKI Jakarta. Hasil lomba yang memuaskan inilah, yang mengantarkan SMAN 36 untuk melaju dan mewakili DKI dalam lomba PIK KRR tingkat nasional,” papar Roseline.

Kepala Sub Bidang KRR BPMP KB Jakarta Timur, Daryanti menjelaskan, pada tahun 2010 ini, PIK remaja yang ada di wilayahnya sebanyak 36 kelompok. Dari jumlah tersebut, 30 kelompok pembentukannya melalui jalur sekolah dan 6 kelompok lainnya terbentuk melalui jalur yang ada di masyarakat.

Daryanti berharap, dengan terbentuknya organisasi PIK KRR ini mampu mengajak remaja untuk dapat memahami mengenai kesehatan reproduksi remaja. Terlebih, di saat masa remaja banyak mengalami perubahan fisik dan psikis sesuai proses perubahan dari periode anak-anak menuju masa remaja.

”Pemerintah menyadari penanganan masalah remaja tak cukup dari aspek pendidikan saja, tetapi keterlibatan siswa juga diperlukan. Dengan kegiatan promosi kesehatan reproduksi remaja ini diharapkan para siswa yang telah mendapatkan pelatihan pendidik sebaya atau konselor sebaya nantinya dapat menularkan pengetahuannya kepada siswa-siswa yang lain,” kata Daryanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar